Photobucket

Tuesday

Imam Tarekat Muhammad Baha-uddin Shah Naqshband q.s.

Kidung subuh sang merpati hutan, haru sendu membirukan
Air mataku membangunkan lelapnya, tidurku pun tergugah tangisnya
Tak saling kami mengerti, tatkala saling mengeluhkan
Tetapi ku tahu duka hatinya dan dukaku pun telah dipahaminya

Abul-Hasan an-Nuri
Syah Naqsyband q.s. adalah Samudra Ilmu yang tak bertepi. Ombaknya dianyam oleh mutiara Ilmu Ilahi. Beliau menjernihkan kemanusiaan dengan Samudra Kemurnian dan Kesalehan. Beliau melepaskan dahaga jiwa dengan air yang berasal dari dukungan spiritualnya. Seisi dunia, termasuk samudra dan benua, berada dalam genggamannya.Beliau adalah bintang yang berhiaskan Mahkota Petunjuk. Beliau mensucikan seluruh jiwa manusia tanpa kecuali
dengan nafas sucinya. Beliau menghiasi bahkan setiap sudut yang sulit terjangkau dengan rahasia dari Muhammadun Rasulullah saw.. Cahayanya menembus setiap lapisan ketidakpedulian. Keluarbiasaannya melahirkan bukti terhempasnya asa tertepis dari keraguan hati kemanusiaan. Keajaibannya yang penuh kekuatan membawa kehidupan kembali ke dalam hati setelah kematiannya dan menyiapkan jiwa-jiwa dengan perbekalan mereka bagi kehidupan
spiritual di masa mendatang.

Beliau terpelihara di Maqam Busur Perantara tatkala beliau masih dalam buaian. Beliau menghisap nektar ilmu ghaib secara terus-menerus dari Cangkir Makrifat (Realitas). Segala Puji bagi Allah swt. yang telah mengirimkan seorang mujaddid (yang menghidupkan agama Islam). Beliau mengangkat hati manusia, menyebabkan mereka mengangkasa ke langit spiritual. Beliau membuat raja-raja berdiri di pintunya. Beliau menyebarkan petunjuknya dari Utara hingga Selatan, dan dari Timur hingga ke Barat. Beliau tidak meninggalkan seorang pun tanpa dukungan surgawi, termasuk binatang-binatang liar di rimba raya. Beliau adalah Ghawts teragung, Busur Perantara, Sultannya para Awliya, Kalung bagi seluruh mutiara spiritual yang dipersembahkan di alam semesta ini oleh Hadirat Ilahi. Dengan cahaya petunjuknya, Allah swt. membuat yang baik menjadi yang terbaik, dan mengubah yang jahat menjadi baik.

Beliau adalah Guru dari tarekat ini (Tarekat shah naqsyabandy) dan syekh dari Mata Rantai Emas serta merupakan pembawa alur Khwajagan yang terbaik. Beliau dilahirkan di bulan Muharram pada tahun 717 H/1317 M, di desa Qasr al-`Arifan, dekat Bukhara. Allah swt. menganugerahkannya kekuatan-kekuatan ajaib di masa kecilnya. Beliau telah diajari rahasia tarekat ini oleh guru pertamanya, Sayyid Muhammad Baba As-Samasi q.s. Kemudian beliau diberikan rahasia dan kemampuan dari tarekat ini oleh Syaikhnya, Sayyid Amir al-Kulal q.s. Beliau juga merupakan Uwaysi dalam hubungannya dengan Rasulullah saw., karena beliau dibesarkan dalam hadirat spiritual Abdul Khaliq al-Ghujdawani q.s., yang telah mendahuluinya selama 200 tahun. Awal Mula dari Bimbingannya dan Bimbingan dari Awal Mulanya .

Syah Naqsyband q.s. berumur delapan belas tahun ketika beliau dikirim kakeknya ke kampung Samas untuk melayani syekh tarekat, Muhammad Baba as-Samasi q.s., yang telah memintanya. Dari awal persahabatannya dengan syekh tersebut, beliau melihat anugerah yang tak terhitung di dalam dirinya, dan kebutuhan yang amat sangat akan kesucian dan ibadah. Dari masa mudanya, beliau bercerita, Aku akan bangun lebih awal, tiga jam sebelum shalat Fajar, berwudhu, dan setelah melaksanakan shalat sunnah, aku akan bersujud, memohon pada Tuhan dengan doa berikut,

"Wahai Tuhanku, berilah hamba kekuatan untuk menjalankan kesulitan-kesulitan dan rasa sakit dari cinta-Mu."

Lalu aku akan shalat Fajar bersama dengan syekh.Ketika beliau keluar, suatu hari beliau melihat ke arahku dan berkata, seolah-olah beliau telah bersamaku ketika aku berdoa tadi

"Wahai anakku, kau harus mengubah cara berdoamu. Daripada berkata, 'Ya Allah swt! Anugerahkanlah ridha-Mu pada hamba yang lemah ini.'Tuhan tidak senang hamba-Nya berada dalam kesulitan. Walau Tuhan dalam kearifan-Nya mungkin memberikan kesulitan pada hamba-Nya untuk mengujinya, sang hamba tak boleh meminta untuk berada dalam kesulitan. Hal ini berarti tidak menghormati Tuhanmu."

Ketika Syekh Muhammad Baba as-Samasi q.s. wafat, kakekku membawaku ke Bukhara dan aku menikah di sana. Aku tinggal di Qasr al-ýArifan, yang merupakan pemeliharaan yang khusus dari Allah swt. bagiku, karena aku menjadi dekat dengan Sayyid Amir Kulal q.s. Aku tinggal dan melayaninya, dan beliau mengatakan padaku bahwa Syekh Muhammad Baba as-Samasi q.s. telah berkata jauh hari sebelumnya bahwa

"Aku tak akan senang denganmu bila engkau tidak memeliharanya dengan baik"

Aku menerima rahasia dari berbagai sisi, khususnya dari Uwais al-Qarani y, yang amat mempengaruhi aku untuk meninggalkan hal-hal duniawi dan untuk melekatkan diri hanya pada hal-hal ruhaniah. Aku menjalankannya dengatetap berpegang teguh pada syariýah dan perintah Rasulullah e, hingga Aku mulai menyebarkan Pengetahuan Ghaib dan rahasia-rahasia yang dianugerahkan dari Yang Maha Esa yang belum pernah diberikan oleh siapa pun sebelumnya.
Keajaiban dari Perkataan-Perkataannya serta Perkataan-perkataan tentang Keajaibannya.

Tentang Berjalan dalam Jalur ini

Apakah di balik cerita Rasulullah "Sebagian dari iman adalah memindahkan apa-apa yang membahayakan dari Jalan?" Yang Beliau maksud dengan "yang membahayakan" itu adalah ego, dan yang Beliau maksud dengan "Jalan" adalah "Jalan Menuju Allah I" sebagaimana Dia berfirman kepada Bayazid al-Bistami k, "Tinggalkan egomu dan datanglah pada Kami."
Suatu ketika beliau ditanya, "Apa yang dimaksud dengan Berjalan dalam Jalur?" Beliau berkata, "Detailnya dalam pengetahuan spiritual." Mereka bertanya, "Apakah detail dalam pengetahuan spiritual itu?" Beliau menjawab, "Orang yang mengetahui dan menerima apa yang dia ketahui akan diangkat dari keadaan bukti nyata kepada keadaan pengelihatan. "

Barang siapa yang meminta untuk berada di Jalan Allah I maka dia telah meminta jalan penderitaan. Diriwayatkan oleh Rasulullah "Barang siapa yang mencintaiku maka aku akan membebaninya." Seseorang datang kepada Rasulullah dan berkata, "Wahai Nabi , Aku mencintaimu" dan Nabi berkata, "Maka bersiaplah untuk menjadi miskin." Lain waktu orang lain lagi datang kepada Rasulullah dan berkata, "Ya, Rasulullah, Aku mencintai Allah I" dan Rasulullah berkata, "Maka siapkanlah dirimu untuk penderitaan"

Beliau membaca sebuah ayat

Setiap orang mendambakan kebaikan,
Namun tak seorang pun telah meraih kenaikan, Melainkan dengan mencintai
Sang Pencipta kebaikan.

Beliau berkata

Barang siapa yang mencintai dirinya sendiri, harus menyangkal dirinya, dan barang siapa yang
menginginkan yang lain selain dirinya sendiri, sesungguhnya yang diinginkannya hanyalah dirinya sendiri

Ada tiga jalan di mana para murid meraih pengetahuannya:

1. Muraqaba-Perenungan (kontemplasi)
2. Musyahada-Pengelihatan
3. Muhasaba-Penghitungan

Dalam keadaan perenungan, si pencari melupakan mahkluk dan hanya mengingat Sang Khalik saja.

Dalam keadaan pengelihatan, ilham dari Yang Ghaib mendatangi hati si pencari dengan disertai dua keadaan: penciutan dan pengembangan.

Pada keadaan penciutan, pengelihatan adalah tentang Ke-MahaKuasa-an, dan pada keadaan pengembangan pengelihatan adalah tentang Ke-Maha-Indahan.

Pada keadaan penghitungan, si Pencari mengevaluasi setiap jam yang telah lewat: apakah dia berada seluruhnya bersama Allah I ataukah berada seluruhnya bersama dunia?


Si pencari dalam thariqat ini pastilah amat sibuk menolak bisikan Setan dan godaan egonya. Dia mungkin menolaknya bahkan sebelum mereka mencapainya; atau dia mungkin menolaknya setelah mereka mencapainya namun sebelum mereka memegang kendali atasnya. Pencari lain, mungkin saja tidak menolaknya hingga mereka mencapainya dan mengendalikannya. Dia tak akan mendapatkan buahnya, karena pada saat seperti itu adalah mustahil untuk mengeluarkan bisikan-bisikan itu dari hatinya.

Insyaalah akan bersambung....1
dipetik daripada : Naqsyabandy Al-Haqani Batam site

No comments:

Post a Comment